KUTAI TIMUR – DPD LDII Kabupaten Kutai Timur resmi menetapkan Theo Okta Wirawan sebagai Ketua baru untuk periode 2025-2030 dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-V, yang digelar di Gedung PKK Bukit Pelangi Sangatta, Minggu (18/5/2025).
Musda ini menjadi tonggak penting dalam proses regenerasi kepemimpinan LDII di Kabupaten Kutai Timur. Dalam sesi penutupan, hadir Wakil Bupati Mahyunadi.
Dalam sidang paripurna yang dipimpin H. Suprihanto, para pengurus dari berbagai Pimpinan Cabang (PC) LDII se-Kutim sepakat menerima laporan pertanggungjawaban program kerja Ketua sebelumnya, Damuri, serta menyetujui secara aklamasi pencalonan Theo sebagai ketua formatur tunggal.
Dukungan dari Akar Rumput dan Serah Terima Mandat
Theo diusung oleh berbagai PC LDII dari kecamatan seperti Sangatta Utara, Bengalon, Rantau Pulung, dan Muara Wahau. Setelah tahapan musda dilalui, ia pun ditetapkan secara resmi dan menerima bendera pataka dari perwakilan DPW LDII Kaltim, Imam Sujono Lutfi, sebagai simbol estafet kepemimpinan.
“Ini adalah amanat besar dari Musda. Saya siap menjalankan roda organisasi lima tahun ke depan dan menghadapi tantangan yang ada. Saya mengajak seluruh pengurus untuk berkontribusi dan bersinergi demi kemajuan LDII di Kutai Timur,” ujar Theo usai ditetapkan.

Pemkab Kutim Berharap LDII Mitra Strategis
Musda V DPD LDII Kutim ini juga mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Dalam sesi pembukaan, Asisten I Setkab Kutim Poniso Suryo Renggono yang mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan harapan besar agar LDII terus menjadi ormas Islam yang membangun sinergi dengan pemerintah.
“Kami berharap Musda ini melahirkan pemimpin yang kuat, yang mampu mendukung program-program pemerintah, khususnya di sektor keagamaan, sosial, dan pembangunan moral masyarakat,” ujar Poniso.
Sementara itu, dalam sesi penutupan Musda yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, kembali ditegaskan pentingnya peran LDII sebagai mitra dalam menjaga ketertiban masyarakat dan membangun karakter generasi muda yang berakhlak.
“Pembinaan akhlak mulia adalah ranah LDII. Pemerintah siap mendukung selama tidak berbenturan dengan aturan. Mari kita jaga komunikasi dan sinergi agar LDII terus berkontribusi nyata untuk Kutai Timur,” tegas Mahyunadi.
Regenerasi dan Sinergi Jadi Agenda Utama
Dalam arahannya saat sidang paripurna, pimpinan musda juga menitipkan sejumlah tugas penting kepada Theo sebagai ketua baru, antara lain: peningkatan kaderisasi, penguatan komunikasi lintas ormas dan komunitas serta optimalisasi peran LDII dalam pembangunan daerah.
Musda V ini membuktikan bahwa LDII Kutim serius menjalankan proses organisasi secara demokratis, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan daerah.
Dengan semangat baru di bawah kepemimpinan Theo, harapan untuk mewujudkan LDII yang profesional, religius, dan bersinergi dengan pemerintah semakin terbuka lebar.
Redaksi: KIM DPW LDII Kaltim
Dokumentasi: Tim Media LDII Kutim