Ketua MUI Kaltim Puji Sistematika Pengajian LDII: “Bisa Menjadi Rujukan”

SAMARINDA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Timur kembali menyelenggarakan program rutinnya, Asrama Pengajian Hadits Shohih Muslim Jilid 4. Kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam ilmu agama bagi para mubaligh dan mubalighoh ini mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur, KH Muhammad Rasyid.

Kegiatan asrama yang berlangsung selama tujuh hari, mulai Rabu (24/09) hingga Selasa (30/09), dipusatkan di Masjid Al Aziziyah, Komplek Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Samarinda.

Pada Jumat (26/09) malam, suasana menjadi lebih istimewa dengan kehadiran KH Muhammad Rasyid yang meninjau langsung jalannya pengajian sekaligus memberikan tausyiah di hadapan lebih dari 800 peserta.

Dalam tausyiahnya, KH Muhammad Rasyid yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim, menekankan vitalnya penguasaan tafsir Al-Qur’an dan Hadits.

“Kitab Al-Qur’an dan Hadits harus dikuasai, tidak hanya bacaannya saja tetapi yang paling penting adalah tafsirnya,” ujarnya. Menurutnya, dengan pemahaman yang komprehensif, umat Islam mampu turut serta menjaga kemurnian syariat Islam.

Imam Besar Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda ini secara khusus memuji metode pembelajaran yang diterapkan oleh LDII.

“Sistematika pembelajarannya bagus, bisa menjadi rujukan bagi lembaga lain,” tutur KH Muhammad Rasyid.

KH Muhammad Rasyid menilai, pengkajian kitab yang terstruktur merupakan pembekalan yang sangat baik untuk menangkal dan mendeteksi permasalahan umat secara tepat.

“Penguasaan ilmu agama termasuk hadits memberikan suatu bekal untuk menangkal ataupun mendeteksi permasalahan secara tepat kemudian mengambil sikap yang tepat,” tambahnya.

KH Muhammad Rasyid berharap, dengan bekal ilmu yang mumpuni, LDII mampu menghadapi segala tantangan zaman sesuai dengan ajaran Islam yang luhur.

KH. Muhammad Rasyid saat berada di mimbar. Foto: LINES
KH. Muhammad Rasyid saat berada di mimbar. Foto: LINES
KH. Muhammad Rasyid menerima cenderamata sebuah Hadits Muslim dari Prof. Candra. Foto: LINES
KH. Muhammad Rasyid menerima cenderamata sebuah kitab Hadits Sahih Muslim dari Prof. Candra. Foto: LINES
Foto bersama jajaran pengurus DPW LDII Kaltim bersama KH. Muhammad Rasyid serta guru dari Pondok Wali Barokah Kediri Jawa Timur Ustadz KH. Nurhadi Al Firdaus (batik). Foto: LINES
Foto bersama jajaran pengurus DPW LDII Kaltim bersama KH. Muhammad Rasyid serta guru dari Pondok Wali Barokah Kediri Jawa Timur Ustadz KH. Nurhadi Al Firdaus (batik). Foto: LINES
KH Muhammad Rasyid dan Ketua DPW LDII Kaltim Prof. H. Krishna P Candra beserta jajaran foto bersama dengan peserta pengajian Hadits Muslim. Foto: LINES Samarinda
KH Muhammad Rasyid dan Ketua DPW LDII Kaltim Prof. H. Krishna P Candra beserta jajaran foto bersama dengan peserta pengajian Hadits Muslim. Foto: LINES Samarinda

Program Pembekalan Rutin Mubaligh

Asrama hadits ini merupakan bagian dari program pembekalan keilmuan yang diagendakan secara rutin setiap enam bulan sekali oleh DPW LDII Kalimantan Timur. Ketua DPW LDII Kaltim, Prof. H. Krishna Purnawan Candra, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas para dai di lingkungan LDII.

“Pengajian ini teragendakan setiap 1 semester dan langsung mendatangkan guru dari Pondok Wali Barokah Kediri Jawa Timur sebagai pemateri,” jelas Prof. Candra.

Kajian yang dilaksanakan tidak hanya terbatas pada Shohih Muslim, tetapi mencakup Al Kutub As Sittah (enam kitab hadits utama), yaitu Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah.

Prof. Candra juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam atas kehadiran dan wejangan dari Ketua MUI Kaltim.

“Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Kyai Rasyid atas pituah, pesan, dan arahan yang telah diberikan malam ini. Semoga ke depan terus bisa terjalin sinergi antara MUI dan LDII Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Momen Kehangatan dan Takdim kepada Ilmu

Sebagai bentuk cenderamata dan penghormatan, Prof. Candra menyerahkan Kitab Shohih Muslim Jilid 4 kepada KH Muhammad Rasyid. Momen tersebut disambut dengan penuh takdim oleh KH Muhammad Rasyid yang langsung mencium dan memeluk kitab tersebut sebagai wujud penghormatan kepada Syairullah.

Pada kesempatan itu, Ketua MUI Kaltim juga turut serta mengikuti sesi materi yang disampaikan oleh Ustadz KH. Nurhadi Al Firdaus, salah satu ulama dari Pondok Wali Barokah Kediri. Materi yang dibahas adalah bab Birrul Walidaini atau berbuat baik kepada orang tua.

“Menghormati dan merajut (hubungan baik dengan) orang tua itu hukumnya lebih utama daripada jihad fii sabilillah,” cuplik Ustadz Nurhadi, mengingatkan pada kisah sahabat Nabi yang dilarang ikut berperang karena masih memiliki kewajiban merawat orang tuanya.

Acara malam itu diakhiri dengan sesi foto bersama antara KH. Muhammad Rasyid, jajaran pengurus LDII, para ulama, serta seluruh peserta yang hadir, menandakan kebersamaan dan sinergi yang kuat dalam upaya dakwah Islam di Kalimantan Timur.

(Nadya/Aqib/LINES)

Mungkin Anda Menyukai

11 tanggapan untuk “Ketua MUI Kaltim Puji Sistematika Pengajian LDII: “Bisa Menjadi Rujukan”

  1. Luar biasa. Semoga acara tersebut bisa meningkatkan kompetensi Mubaliqh dan mubalighot LDII dalam kontribusinya di bidang dakwah bagi umat.

  2. Alhamdulillah..
    Acara majlis taklim yang sangat baik, dan barokah..
    Semoga kedepan terus bisa bersinergi bekerjasama dalam membangun bangsa..
    Aamiin..

  3. Alhamdulillah, acara yg rutin digelar oleh DPP LDII Kaltim. Semoga berjalan lancar, aman manfaat dan barokah, semangat terus Generus LDII, tahun semakin bertambah dan akan semakin banyak cobaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *