Jelang Munas IX, Pengurus LDII Silaturahmi dengan MUI Kalimantan Timur
SAMARINDA – Jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Kalimantan Timur melakukan kunjungan silaturahmi dalam rangka membina Ukhuwah Islamiyah. Kunjungan ini diterima Ketua Umum MUI Kalimantan Timur KH Muhammad Rasyid bersama Dewan Pertimbangan KH Hamri Haz dan Sekretaris Abu Bakar, bertempat di Kantor Pusat MUI Kaltim, Jalan Harmonika Samarinda, Senin (22/3).
Ketua DPW LDII Kaltim Prof. Dr. Ir. Krihsna Purnawan Candra yang memimpin rombongan, mengatakan bahwa menjelang Musyawarah Nasional ke-9 yang akan digelar DPP LDII April mendatang akan membahas beberapa program dalam rangka membantu pemerintah, di antaranya di bidang pendidikan agama dan pendidikan umum.
“Dalam rangka itu, LDII telah memiliki sarana pendidikan agama maupun pendidikan umum, selain Pondok Pesantren, juga Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa atau PPPM, Boarding School setingkat SMP dan SMA, serta PAUD dan SD,” ungkap Prof. Candra.
Di Kalimantan Timur, lanjutnya, LDII juga berkiprah baik di tingkat pusat yaitu DPP, hingga DPW, DPD, PC hingga PAC.
“Khusus Kaltim, keberadaan DPD LDII ada di 9 dari 10 Kabupaten Kota, kecuali Kabupaten Mahulu. Di setiap DPD memiliki beberapa Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) setingat kelurahan. Ini semua ada baik di tingkat pusat dan daerah di 34 provinsi di seluruh negeri,” tutur Prof. Candra memperkenalkan LDII kepada Ketua Umum MUI Kaltim yang baru, KH. Muhammad Rasyid.
Menurut Prof. Candra, LDII sudah dalam Paradigma Baru, walaupun masih terus menyesuaikan dengan MUI dan organisasi masyarakat Islam lainnya.
“Stigma negatif kebanyakan isu lama yang beredar hanya katanya katanya bukan fakta. LDII tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan dgn semua kelompok Islam bahkan dgn unsur pemerintahan termasuk TNI POLRI,” tuturnya.
Ketua DPD LDII Samarinda, H Katwadi yang juga mendampingi, menambahkan bahwa LDII diminta tenaganya oleh kepolisian melalui Senkom Mitra Polri untuk ikut menjaga Kamtibmas.
Sementara itu, KH Hamri Haz, mengatakan bahwa pandangan negatif masyarakat juga dialami oleh ormas Nahdlatul Ulama. Menurutnya, beberapa pandangan negatif masyarakat umum sebenarnya juga terjadi di ormas lainnya. Warga NU tidak mau sholat di masjid yang ada tulisannya masjid Muhammadiyah, dan sebaliknya
“Maka, masjid LDII jangan sampai ada tulisan masjid LDII, karena masjid sifatnya untuk umum bukan kelompok tertentu saja. Harapannya LDII bisa menjadi lebih baik dan sering berkunjung dalam menjalin komuniaksi intens agar tidak ada mis-komunikasi,” tutur KH Hamri Haz.
Di akhir pertemuan, Prof. Candra memberikan cinderamata kepada Ketua Dewan Pertimbangan, Ketua Umum MUI dan Sekretaris berupa paket kesehatan, antara lain berisi masker, hand-sanitizer, vitamin C, sanitizer spray, madu, juga kapsul minyak ikan PDO, yakni produk bisnis diproduksi usaha warga LDII.
“Banyak testimoni warga LDII yang sembuh setelah meminum PDO ini, Alhamdulilah, Allah paring sembuh dari berbagai gangguan penyakit ringan dan berat,” timpal Wildan Taufik Sekretaris DPW LDII berpromosi. (SA/LINES)