SAMARINDA – Memperingati Hari Bumi 2025 yang mengangkat tema “Our Power, Our Planet“, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) demi masa depan bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya, menegaskan, LDII sejalan dengan semangat Hari Bumi tahun ini, yaitu mempercepat transisi menuju energi bersih. “Pemanfaatan EBT bukan sekadar tren, melainkan ikhtiar mulia mewariskan kehidupan yang lebih baik untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Dody menyampaikan, LDII mendukung penuh seruan dunia untuk meningkatkan pembangkitan EBT hingga tiga kali lipat pada tahun 2030. Ia mencontohkan negara-negara seperti Amerika Serikat yang kini memimpin revolusi tenaga surya, dan India yang menargetkan 50% kebutuhan energinya bersumber dari energi terbarukan.
“Kemajuan ini tidak terlepas dari kesadaran kolektif masyarakat. Karena itu, ormas seperti LDII memiliki peran penting untuk mengedukasi dan mendorong pemanfaatan energi bersih,” imbuh Dody.
Langkah Nyata LDII dalam Pemanfaatan EBT
LDII sendiri telah membuktikan komitmennya dengan mengoperasikan:
- Dua Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Perkebunan Teh Jamus, Ngawi.
- Dua Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri.
- Satu Sistem PLTS Atap di Kantor DPP LDII, Senayan Jakarta.
- Satu Sistem PLTS Atap di Masjid Pondok Pesantren Minhaajurosyidin, Pondok Gede Jakarta Timur.
“EBT tidak hanya lebih murah karena biaya produksinya terus menurun, tapi juga memberikan manfaat kesehatan dan ekonomi yang nyata,” jelas Dody.
Manfaat Besar Energi Terbarukan
Menurut Dody, beralih ke EBT mampu:
- Mengurangi polusi udara, sehingga menurunkan risiko penyakit pernapasan dan jantung.
- Membuka peluang ekonomi baru, termasuk penciptaan 14 juta lapangan kerja secara global hingga 2030.
- Mendorong inovasi di berbagai sektor, mulai dari industri, transportasi, hingga pertanian.
Data global mencatat bahwa industri energi terbarukan pada 2023 sudah bernilai USD 1,21 triliun, dan diproyeksikan tumbuh 17,2% per tahun hingga 2030.
“Berpindah ke energi terbarukan adalah kunci mengurangi emisi karbon, penyebab utama perubahan iklim,” tegasnya.
LDII Mengajak Komitmen Bersama
Pada momentum Hari Bumi ini, LDII mengajak seluruh elemen bangsa untuk memanfaatkan energi terbarukan, demi membangun dunia yang lebih adil, sehat, dan sejahtera bagi semua.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Kalimantan Timur, Prof. H. Krishna P. Candra, mengingatkan bahwa manusia hidup di satu planet yang sama, sehingga sudah seharusnya bersama-sama menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
“LDII menghimbau seluruh warga untuk menjadi pelopor gaya hidup bijak energi. Mulai dari menurunkan konsumsi energi fosil hingga menggunakan sumber energi ramah lingkungan,” ujar Krishna.
Langkah ini, menurutnya, juga merupakan bagian dari implementasi salah satu dari Delapan Pilar Program LDII, yaitu komitmen terhadap penggunaan Energi Baru dan Terbarukan.
Prof. Krishna juga menyoroti potensi besar Kalimantan Timur. Menurutnya, provinsi ini bisa menjadi kekuatan baru dalam pasokan minyak nabati sebagai sumber EBT, sekaligus mengungkit kesejahteraan masyarakat.
“Potensi sawit Kaltim harus dioptimalkan menjadi bioenergi, memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus mendorong kesejahteraan rakyat,” tutup Krishna.
(SA/LINES)