KaltimSamarinda

Jelang Pemilu 2024, Santri LDII Menerima Tausiyah Intel Polda Kaltim

SAMARINDA – Menjelang Pemilu 2024, jajaran pengurus harian DPW LDII Provinsi Kalimantan Timur menerima kunjungan silaturahmi Kasubdit IV Direktorat Intelkam Polda Kaltim H.M. Sarbini, S.H beserta jajaran, bertempat di Wisma Tamu Ponpes Al-Aziziyah, Jalan Bugis Mugirejo, RT. 02 Sungai Pinang, Kota Samarinda, Senin (12/02).

Kunjungan pada sore itu berkenaan situasi dan kondisi menjelang Pemilu Serentak 2024. Pada kesempatan tersebut, Sarbini, yang juga sering dipanggil Ustaz Sarbini, memastikan situasi Kamtibmas, terutama di kalangan ormas-ormas yang ada di Kalimantan Timur dan kelompok masyarakat lainnya selalu dalam suasana kondusif.

Kunjungan ini merupakan kali kedua setelah sepekan sebelumnya, Senin (5/2), Ustaz Sarbini berkunjung di Pondok Pesantren Al Aziziyah Samarinda. Ustaz Sarbini juga memberikan tausiyah kepada para santriwan dan santriwati.

Di hadapan sekitar 500 santri dan pengurus pondok pesantren, Ustaz Sarbini mengingatkan tentang pentingnya menjaga suasana Kaltim tetap kondusif terutama di masa menjelang pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2).

Dalam tausiyahnya, Ustaz Sarbini mengimbau agar para santri tidak mudah terpengaruh dengan kelompok khawarij yang mengaku sebagai muslim, tapi masih menebar kebencian dan permusuhan dengan sesama umat Islam lainnya.

Kelompok ini, menurut Sarbini, selalu berusaha memecah belah umat dengan misi yang tidak jelas dan menjadi ancaman bagi NKRI.

“Saya pesan kepada semua adik adik santriwan-santriwati supaya bisa belajar yang baik dan menjaga perilaku sebagai seorang santri pondok. Apalagi saat ini sudah berbeda zamannya dengan saat saya masih kecil, baik segi waktu belajarnya, makanan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya,” tutur Ustaz Sarbini.

Ia menerangkan, jika dahulu untuk mendapatkan makanan sangat susah dan terbatas, semisal nasi jagung dicampur nasi yang jadi makanan pokok, tapi sekarang makan nasi sudah lebih mudah.

“Maka, (karena makanan jauh lebih baik) secara fisik dan pikiran harusnya lebih baik,” ujar Ustaz Sarbini.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Kaltim Prof. Dr. Ir. H. Krishna P. Candra, MS bersama Wanhat Ir. KH. KE Waspodo, H. Surwanto, Sekretaris Wildan Taufik, Ketua DPD Samarinda H. Sumardi, Wanhat Katwadi dan Ketua FORSGI Kaltim H. Massrani turut hadir mendampingi Ustaz Sarbini.

Usai kegiatan, Prof. Candra mengatakan bahwa komitmen warga LDII dalam setiap Pemilu akan selalu menggunakan hak pilihnya dan tidak Golput.

“Warga LDII sejak dulu selalu berupaya menjadi warga negara yang baik, tidak boleh Golput, karena pilihan kita adalah menyangkut masa depan bangsa dan negara Indonesia,” tutur Prof. Candra, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman ini.

Ia menambahkan, setidaknya LDII mendukung pemerintah dalam hal pemilu dan menciptakan suasana kondusif, baik ada pemilu atau tidak.

Lebih lanjut, Sarbini mengungkapkan saat ini ada kelompok agama yang memberikan penilaian bahwa memilih capres atau salah satu caleg bisa masuk surga, sementara lainnya tidak. Maka, menurutnya, sebaiknya ini dihindari agar tidak ada benturan antar umat beragama.

“Saya harap LDII yang jumlahnya besar ini mampu menjadi contoh bagi kelompok lainnya. Baik sikap dan perilakunya haruslah Islami,” tutur Sarbini, yang juga pernah bertugas sebagai Kabag Ops Polresta Balikpapan.

“Dalam sejarah Islam, kita tahu tentang peristiwa Isra dan Miraj Nabi Besar Muhammad SAW yang melakukan perjalanan semalam dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis dan perjalanan dari bumi menuju Sidratul Muntaha,” tutur Sarbini berkisah.

Dan yang menjadi pertanyaan, menurutnya adalah mengapa Allah menjadikan masjid sebagai tempat yang bisa menyatukan semua perbedaan.

“Karena masjid dijadikan tempat Rasulullah melaksanakan perintah Allah SWT dari satu tempat ke tempat lainnya. Maka, seharusnya semua umat Islam tidak menjadikan perbedaan dalam tata cara ibadah sebagai perbedaan yang menyebabkan permusuhan, rasa benci dan saling menghujat merasa paling benar sendiri”, tutur Sarbini.

Kegiatan silaturahmi kemudian ditutup dengan makan malam dan foto bersama di salah satu rumah makan terkenal di Samarinda, H. Annan.

(Wildan/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *