Wapres Maruf Amin Ajak LDII Bersama Atasi Dampak Covid-19
JAKARTA, 05/09 – Wapres RI, Ma’ruf Amin, menerima audiensi DPP LDII yang dipimpin Pj Ketua Umum Chriswantos Santoso. Dalam pertemuan itu Ma’ruf Amin memberikan beberapa arahan dan masukan bagi LDII.
Dalam pertemuan itu, Ma’ruf Amin menjelaskan prioritas mengenai pembangunan sumber daya manusia, melanjutkan pembangunan infrastruktur, penyerdehanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
Pada saat pandemi Covid-19 ini, Ma’ruf Amin menambahkan, pemerintah fokus pada tiga hal yaitu penanggulangan dampak Covid-19 pada kesehatan, penanggulangan dampak Covid-19 pada ekonomi dan sosial, serta penerapan protokol kesehatan.
“Sampai hari ini, untuk penerapan protokol kesehatan, belum bisa berjalan secara masif dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Untuk ini masih diperlukan sosialisasi, edukasi, dan pengawasan masif di lapangan. Penerapan protokol kesehatan ini ada pada masyarakat,” ujar Ma’ruf Amin.
Ia berharap, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk ormas keagamaan seperti LDII, membantu pemerintah. Karena ini juga bagian dari agama, “Agama Islam mengajarkan bahwa jangan membayakan diri dan orang lain termasuk keluarga kita tentunya. Ketidakpatuhan kita pada protokol kesehatan bisa membahayakan diri kita dan orang lain,” ujar Ma’ruf Amin.
Untuk LDII, Wapres RI beharap, LDII bisa membantu dalam melayani masyarakat, sebagai tanggung jawab ormas pada bidang kebangsaan dan kenegaraan. Selain itu, ormas juga diharapkan mempunyai tanggung jawab dalam bidang keagamaan dan keummatan.
Sependapat dengan Ma’ruf Amin, untuk membantu pemerintah Pj Ketua Umum DPP LDII memaparkan delapan bidang program kerja LDII, yang meliputi Wawasan Kebangsaan, Keagamaan dan Dakwah, Pendidikan, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Ekonomi Syariah, Kesehatan dan Herbal, Energi Terbarukan, dan Teknologi Informasi.
Menurut Chriswanto Santoso, delapan bidang tersebut sebagai salah satu kontribusi LDII kepada bangsa dan negara. “Sebagai salah satu contoh untuk Wawasan Kebangsaan, LDII telah melakukan FGD dan beberapa kegiatan untuk mengokohkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Untuk dakwah di mana sebagai lembaga dakwah, LDII tidak hanya melakukan dakwah kepada khalayak umum tetapi juga kepada kelompok masyarakat marjinal seperti kepada sekelompok suku terasing di Sulawesi Tengah, pada komunitas penderita kusta dan kelompok penyandang tuna rungu dan wicara di Jawa Timur, dan kepada narapidana di salah satu lembaga pemasyarakatan di Sulawesi Selatan.
Ada pun untuk bidang kesehatan, misalnya, kami mendorong dan memanfaatkan obat herbal yang merupakan obat tradisional dan kita memiliki sumber daya yang melimpah untuk herbal ini, karena itu, ini salah satu upaya dalam meningkatkan imunitas tubuh dan ini termasuk bagian dari pencegahan dan penanggulan terhadap pandemi virus Covid-19,” jelas Chriswanto Santoso disela-sela pemaparannya kepada Wapres RI.
Chriswanto Santoso menambahkan juga beberapa kegiatan LDII dalam rangka membantu pemerintah di bidang pencegahan dan penganggulangan dampak Covid-19. “DPP LDII telah menyelenggarakan webinar tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di pondok-pondok pesantren bekerja sama dengan perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dalam perwakilan pondok pesantren di berbagai wilayah Indonesia, termasuk dengan Asosiasi Pesantren NU, Rabithah Ma’ahid Islamiyah.
Harapannya webinar ini sebagai salah satu upaya mensosialisasikan bagaimana penerapan protokol kesehatan di lingkungan pesantren dan membekali para pengelola dan santri pondok tentang pengetahuan dan wawasan terkait pandemi Covid-19. Nara sumbernya selain dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, juga ahli pandemi dari Universitas Griffith, Australia,” ungkap Chriswanto Santoso
Ma’ruf Amin menghargai delapan program kerja LDII tersebut, “Delapan program yang dipaparkan Pak Chriswanto tadi itu merupakan bagian memperbaiki umat. Itu tanggung jawab bidang keagamaan dan keummatan. Harapan saya, ormas-ormas itu tidak hanya melakukan pertemuan-pertemuan tapi juga melakukan perbaikan,” ujar Ma’ruf Amin.
Ia meminta LDII dan ormas Islam lainnya memunculkan pusat-pusat perbaikan di beberapa titik. Pondok pesantren bisa menjadi salah satu pusat perbaikan itu, “Baik perbaikan bidang ahlak, perbaikan ekonomi misalnya membantu kaum dhuafa, juga perbaikan kualitas SDM umat agar mampu berkompetisi, dalam hal ini melalui pendidikan,” ujar Ma’ruf Amin.
Ma’ruf Amin memberikan apresiasi atas program dan kegiatan yang sudah dilakukan LDII. “Saya berharap program-program yang dipaparkan Pak Chriswanto itu agar terus dilanjutkan. Sehingga program-program itu merupakan partisipasi ormas dalam pembangunan bangsa dan negara,” ujar Ma’ruf Amin.
Selain itu, Ma’ruf Amin berharap agar ormas juga berpartisipasi dalam membangun kesatuan umat. “Sekarang ada forum kerukunan antar umat beragama di tingkat provinsi dan kabupaten maupun kota, tapi belum ada forum seperti itu di tingkat pusat. Sementara selalu ada masalah yang merusak keutuhan umat dan kerukunan di antara umat beragama. Dan ancaman radikalisme, ekstremisme itu, masih ada. Karena itu, perlu kita mantapkan baik untuk pencegahan dan penanggulangannya,” ujar Ma’ruf Amin. (*)