KUTAI TIMUR – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kalimantan Timur resmi melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Kutai Timur periode 2025–2030, Minggu (10/8/2025), bertempat di Gedung Serbaguna Komplek Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta Utara.
Pelantikan ini menegaskan komitmen LDII dalam memperkuat dakwah yang menyejukkan, membina umat, serta bersinergi dengan pemerintah daerah untuk membangun masyarakat religius, rukun, dan berdaya saing.
Acara yang dihadiri sekitar 300 tamu undangan ini diwarnai kehadiran sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Bupati Kutai Timur H. Mahyunadi, S.D., M.Si., Ketua DPW LDII Provinsi Kaltim Prof. Dr. Ir. KH. Krishna Purnawan Candra, M.S., serta jajaran Forkopimda dan tokoh lintas ormas.
Momentum Penguatan Dakwah di Era Digital
Ketua DPD LDII Kutai Timur terpilih, Theo Okta Wirawan, S.E., menegaskan bahwa amanah ini bukan sekadar jabatan, tetapi tanggung jawab besar demi kemaslahatan umat.
“Kami berkomitmen memperkuat dakwah yang bersifat rahmatan lil ‘alamin, menjangkau semua lapisan masyarakat, dan bersinergi dengan pemerintah dalam program pendidikan, sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan,” ujar Theo.
“Tantangan dakwah di era globalisasi memerlukan kerja sama, dukungan, dan doa dari semua pihak agar LDII dapat berperan optimal,” tambahnya.



LDII sebagai Mitra Strategis Pemerintah Daerah
Ketua DPW LDII Provinsi Kaltim, Prof. Krishna Purnawan Candra, menyebut pelantikan ini bukan hanya seremonial, melainkan momen strategis memperkuat konsolidasi organisasi.
“LDII berkomitmen terus berkontribusi dalam pembangunan daerah dan bangsa melalui dakwah santun, pembinaan generasi muda, pemberdayaan ekonomi umat, serta sinergi dengan semua pihak,” ungkapnya.
“Mari jadikan LDII sebagai teladan dalam mengamalkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” imbuhnya.
Harapan Pemerintah untuk Kolaborasi Jangka Panjang
Wakil Bupati Kutai Timur, H. Mahyunadi, mengapresiasi kiprah LDII yang konsisten membina umat dan memperkuat ukhuwah islamiyah.
“Tantangan dakwah di era digital semakin kompleks. Arus informasi cepat bisa menjadi peluang sekaligus ancaman bagi moral dan persatuan bangsa. Peran LDII sangat penting dalam memberikan pencerahan, bimbingan, dan keteladanan, terutama bagi generasi muda,” ujarnya.
“Pemkab Kutim siap berkolaborasi di bidang pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat. Semoga kerjasama ini memberi manfaat luas bagi masyarakat,” tambah Mahyunadi.
Pelantikan ini berlangsung di tengah tantangan nasional seperti perubahan sosial akibat digitalisasi, kebutuhan penguatan toleransi antar umat beragama, dan peningkatan daya saing SDM daerah.
LDII menempatkan dirinya sebagai ormas yang tidak hanya bergerak di bidang keagamaan, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan visi pemerintah daerah dan nasional.
(Wild/LINES)