Kaltim

Pengurus LDII Audiensi dengan Kejati Kaltim Laporkan Kegiatan

SAMARINDA – Pengurus DPW LDII Kalimantan Timur bersilaturahmi dan melakukan audiensi dengan Kejaksaan Tinggi Kaltim, di Kantor Kejati, Jalan Bung Tomo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kamis (31/8). Rombongan Wakil Ketua DPW LDII Kaltim H. Eko Budiono disambut hangat Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, Hari Setiyono SH MH.

Turut mendampingi, Sekretaris DPW LDII Kaltim Wildan Taufik, Ketua Biro Hubungan Antar Lembaga H. Katwadi, Ketua Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat H. Sumardi dan Ketua Biro Keagamaan dan Dakwah H. Mulyadi Zuhud.

Turut menyambut, Asisten Intelijen Kejati Kaltim I Ketut Kasna Dedi dan Kepala Seksi (Kasi) Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Asintel Kejati Kaltim I Gede Eka Sumahendra,S.H.

Dalam pertemuan tersebut, Eko Budiono memperkenalkan kepengurusan baru DPW LDII Kaltim untuk masa bakti 2022-2027. Eko juga memperkenalkan beberapa kegiatan LDII dalam pembinaan umat di Pondok Pesantren yang ada di seluruh Indonesia untuk menghasilkan dai-dai yang terlatih yang memiliki kemampuan melaksanakan dakwah agama Islam di seluruh daerah.

“Di Kaltim, kepengurusan LDII sudah ada di sembilan daerah, kecuali di Kabupaten Mahulu. Di sana agama Islam minoritas, sebagian besar penduduk beragama Kristen dan Suku Dayak merupakan penduduk asli,” tutur Eko kepada Kajati Hari Setiyono.

Eko mengatakan, beberapa kegiatan LDII Kaltim masuk rencana yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan, di antaranya Rapimwil (Rapat Pimpinan Wilayah) yang akan dilaksanakan di Samarinda pada bulan Nopember 2023 mendatang.

“Insya Allah Rapimwil nanti akan mengundang para stakeholder di Kaltim. DPP LDII juga akan menggelar Rakernas yang dijadwalkan Minggu pertama bulan November 2023 di Pondok Gede Jakarta,” tambahnya.

Sekretaris DPW LDII Kaltim Wildan Taufik menambahkan bahwa LDII memiliki delapan bidang kontribusi pengabdian masyarakat hasil Rakernas 2018 yang lalu, yakni Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Ekonomi Syariah, Kesehatan Herbal, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Teknologi Digital, dan Energi Baru Terbarukan.

“LDII siap bekerjasama dengan Kejati dalam program Jaksa Masuk Pesantren. Kami di Samarinda memiliki dua pondok pesantren, yakni Ponpes Al-Aziziyah, yang ada di Jalan Bugis Mugirejo dengan santri 600 orang lebih. Dan Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa (PPPM) di Jalan Wolter Monginsidi, sekitar 70 orang santri,” tutur Wildan.

Selama masa pandemi Covid 19, di pondok pesantren tersebut digelar Vaksinasi bagi semua warga LDII dan masyarakat umum sekitar lokasi.

Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, Hari Setiyono SH MH. Foto: Dimas/LINES Samarinda
Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, Hari Setiyono SH MH. Foto: Dimas/LINES Samarinda
Pengurus DPW LDII Kaltim Eko Budiono dan Wildan Taufik tampak beraudiensi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, Hari Setiyono SH MH. Foto: Dimas/LINES Samarinda
Pengurus DPW LDII Kaltim Eko Budiono dan Wildan Taufik tampak beraudiensi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, Hari Setiyono SH MH. Foto: Dimas/LINES Samarinda
H. Katwadi menyerahkan buku kenang-kenangan berjudul Nilai-Nilai Kebajikan Jamaah LDII  karya warga NU Dr. Ahmad Ali. Foto: Dimas/LINES Samarinda
H. Katwadi menyerahkan buku kenang-kenangan berjudul Nilai-Nilai Kebajikan Jamaah LDII karya warga NU Dr. Ahmad Ali. Foto: Dimas/LINES Samarinda
Foto bersama pengurus DPW LDII Kaltim bersama Kajati. Foto: Dimas/LINES Samarinda
Foto bersama pengurus DPW LDII Kaltim bersama Kajati. Foto: Dimas/LINES Samarinda

Sementara itu, Kajati Hari Setiyono mengatakan bahwa dirinya merasa berkewajiban berkunjung ke Pondok LDII di Samarinda. Ia akan memerintahkan Asisten Kejati mempersiapkan konsep Jaksa Masuk Pesantren LDII dalam waktu dekat.

Hari mengaku telah mengenal LDII sejak lama. “Saya tahu LDII sejak saya di Kediri, Pondoknya besar dan bagus, seperti Pondok Burengan, Pondok Gading Perak Jombang dan sebagainya,” tutur Hari.

Lebih lanjut, Hari mengatakan dirinya juga mengatahui sebagian kelompok kecil masyarakat masih menilai LDII sebagai kelompok yang berbeda.

“Padahal, sholat dan ibadahnya sama dengan kelompok IsIam lainnya, yang diajarkan saya yakin adalah kebaikan. Sama halnya agama Kristen, Budha, Hindu dan lainnya yang mengajarkan kebaikan, hanya cara ibadahnya yang berbeda antar agama,” tutur Hari.

Terhadap kelompok kecil tersebut, Hari mendorong LDII terus meningkatkan kontribusinya sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat luas. “Seharusnya bisa saling belajar. LDII dikenal punya toko yang bagus, mini market yang bagus, dan beberapa lainnya,” tutur Hari.

Atas kunjungan dan audiensi ini, Hari selaku Kajati mengapresiasi Pengurus LDII Kaltim terus bersinergi dengan Kejati untuk memberikan kontribusinya lebih luas di bidang hukum dan berbagai hal yang bermanfaat bagi masyarakat.

Usai audiensi, Hari menerima kenang-kenangan berupa buku Munas IX DPP LDII tahun 2021, buku Muswil VII LDII Kaltim tahun 2022, buku laporan profil LDII dan lampiran bukti kerjasama LDII dengan para stakeholder. Termasuk sebuah buku judul Nilai-nilai Kebajikan Dalam Jamaah LDII karya seorang warga NU Dr. Ahmad Ali.

(Wildan/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *