MunasNasional

Jelang Munas IX, LDII Gelar Webinar Strategis Ketahanan Keluarga

Ketua Umum DPP LDII Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc. (tengah) bersama H. Hasim Nasution, S.E. Wasekum Sekretaris DPP LDII dan KH. Aceng Karimullah, Sabtu (27/2). Foto: LINES
Ketua Umum DPP LDII Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc. (tengah) bersama H. Hasim Nasution, S.E. Wasekum Sekretaris DPP LDII dan KH. Aceng Karimullah, Sabtu (27/2). Foto: LINES

SAMARINDA – Menjelang Musyawarah Nasional IX April 2021 mendatang, Dewan Pimpinan Pusat DPP LDII menggelar Webinar tentang Ketahanan Keluarga di Era Pandemi. Webinar diikuti seluruh jajaran pengurus DPP, DPW, dan DPD di seluruh Indonesia lewat aplikasi Zoom Meeting, Sabtu (27/2).

Ketahanan keluarga di masa pandemik Covid-19 menjadi perhatian serius LDII. Pasalnya, banyak kasus sosial yang muncul, misalnya, kekerasan dalam rumah tangga KDRT. Awal terjadinya tindak kriminalitas juga bermula dari rumah tangga yang kurang terbina dan tidak memiliki ketahanan keluarga yang baik.

“Program umum LDII ke depan itu harus betul-betul mencerminkan kebutuhan bangsa yang harus kita siapkan. Permasalahan sosial, permasalahan ekonomi, permasalahan segala macam yang ada di Indonesia ini bukan merupakan tugas pemerintah semata,” tutur Ketua Umum LDII H Chriswanto Santoso, M.Sc. saat mengawali sambutan.

“Kita bagian dari integritas bangsa, bagian dari komponen bangsa mempunyai kewajiban untuk menyiapkan diri, untuk ikut membantu, karena apabila diserahkan hanya kepada pemerintah, maka ormas Islam seperti LDII inilah yang menyentuh langsung masyarakat yang ada di bawah,” urainya.

Oleh karena itu, menurut Chriswanto Santoso, Ketahanan Keluarga di Era Pandemi Covid-19 menjadi sangat strategis. “Kita punya sebuah moto SDM professional religious, inilah kesempatan kita untuk membangun SDM professional religious,” tuturnya.

Ia menerangkan, SDM professional religious adalah SDM yang memiliki kualitas yang baik dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan moralitas yang tinggi di dalam religiusitas, yaitu alim dan fakih, berakhlakul karimah yang dikemas untuk menjadi generasi yang mandiri.

Chriswanto mengingatkan bahwa sebagai warga negara yang hidup di Indonesia tentu memiliki kepentingan untuk menjaga dan membangun Indonesia. “Agar sesuatu yang terkait dengan pembangunan di Indonesia tentu berkaitan dengan pembangunan umat manusia seutuhnya. Itu merupakan tugas amal saleh kita,” ungkapnya.

Memasuki sesi Webinar, Maya Septiana, Asisten Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Deputi Bidang Pastisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), yang menjadi narasumber mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan senada dengan Chriswanto Santoso.

“Sebetulnya jelas sekali bahwa apa yang sudah disampaikan Bapak Ketua LDII, bahwa arahan Presiden terkait dengan pembangunan SDM itu sangat jelas dan menjadi salah satu prioritas, yakni peningkatan kualitas SDM yang cerdas, produktif, berkarakter, dan berdaya saing,” tutur Maya.

Ia memaparkan, salah satu cara peningkatan kualitas SDM adalah meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan. Menurutnya, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang kualitasnya harus ditingkatkan dengan berbagai strategi pengembangan SDM.

Pesan utama membangun ketahanan keluarga oleh Amich Alhumami, Ph.D selaku Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Sabtu (27/2). Foto: LINES
Pesan utama membangun ketahanan keluarga oleh Amich Alhumami, Ph.D selaku Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Sabtu (27/2). Foto: LINES

Webinar yang mengambil tema ‘Peran Agama Dalam Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi’ ini tampil empat narasumber lain, yakni Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., S.H., M.H anggota DPR RI Komisi VIII, Dra. Maria Ulfah Anshor, M.Si anggota Komisioner Komnas Perempuan/LKK PBNU, Amich Alhumami, Ph.D selaku Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, KH. Adnan Harahap selaku ulama, dan Hj. Nana Maznah Zubir, M.Si. seorang psikolog dan pemerhati masalah keluarga.

Sementara itu, usai Webinar, Ketua DPW LDII Kalimantan Timur Prof. Dr. Krishna Purnawan Candra mengharapkan setiap keluarga dapat berperan aktif membangun keluarga bahagia. “Satu pesan dari narasumber yang dapat dipraktekkan adalah menjadikan rumahku surgaku dan isteriku bidadariku,” tutur Prof. Candra.

Sekretaris DPW LDII Kalimantan Timur Wildan Taufik mengatakan bahwa webinar kali ini cukup banyak diikuti peserta baik dari DPW maupun DPD kabupaten/kota di Kalimantan Timur, antara lain dari Balikpapan, Paser, Kutai Timur, Bontang, Kutai Kartanegara, Samarinda, Penajam Paser Utara, dan Kutai Barat.

“Ya (peserta kali ini) lebih lengkap dan panitia over peserta gak nyangka karena melibatkan ibu-ibu, jadi banyak. Ada 490 titik dan dalam satu studio ada yang diikuti 5-10 orang peserta,” tutur Wildan.

Ketua Biro Pendidikan Agama dan Dakwah DPW LDII Kalimantan Timur H. Mulyadi Zuhud, S.Ag. cukup surprised. “Acara yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan kebahagiaan dalam berumah tangga di tengah situasi pandemik Covid-19,” tutup H. Mulyadi. (SA/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *