Nasional

Inilah Cara LDII Mencetak Generasi yang Mencintai Alquran

Sekretariat PAC LDII

BOGOR – DPP LDII berkomitmen kuat mewujudkan generasi penerus (generus) yang memiliki pemahaman agama yang kuat, memiliki akhlaqul karimah atau budi pekerti yang luhur, serta mandiri. Salah satu kiat mencapai hal tersebut dengan membentuk Penggerak Pembina Generus (PPG).

Salah satu program utama PPG di bidang keilmuan atau mencetak generasi yang memiliki pemahaman agama yang kuat, dengan cara melahirkan generasi yang mencintai Alquran. Mereka menghafalkan Alquran dan meneladani seluruh isi ajaran Alquran. Seperti yang dilakukan PC LDII Cileungsi, yang telah membentuk Halaqoh Tahfidzul Qur’an PAC LDII Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Halaqoh tersebut telah berdiri sejak Maret 2014. Untuk mengetahui sejauh mana hafalan para hafidz mereka menggelar ikhtibar atau ujian hafalan juz 29 dan 30. Acara tersebut digelar pada Minggu, (22/3), mulai pukul 08.00 sampai 15.45 wib, di Masjid Syairulloh sekitar kompleks Perum Griya Alam Sentosa Blok L.

Acara tersebut dihadiri para undangan seperti Orang tua santri, kepala jajaran pengurus Halaqoh Tahfizdul Qur’an, jajaran pengurus PC LDII Cileungsi, PAC Desa Pasirangin, Perwakilan DPD LDII Kabupaten Bogor, pejabat Desa Pasirangin, MUI Kabupaten Bogor, dan warga sekitar.

Sambutan kepala Desa pasir angin

Kepala Sekolah Halaqoh tahfidzul Qur’an H. Joko Widodo, mengatakan kegiatan Halaqoh Tahfidzul Qur’an diikuti 48 santri, ÔÇ£Rencananya kami menargetkan dalam enam tahun ke depan, anak-anak hafal 30 juz, membentuk generasi yang Qurani, berbudi pekerti yang luhur, dan bisa memberikan teladan di lingkungan masyarakat maupun sekolah,ÔÇØ ujar Joko.

Kepala Desa Pasirangin Ismail bin H. Sobari dalam sambutannya, prihatin melihat generasi muda banyak yang terpengaruh oleh hal-hal yang negatif seperti pengaruh Narkoba. Mereka juga tak bisa memilah hal yang positif dan negatif dari internet, “Saya mendukung penuh keberadaan kegiatan Tahfidzul Qur’an, dan saya mendoakan semoga dari sejumlah 48 santri kelak bisa menjadi contoh pemimpin yang berahlak,” ujar Ismail. Ia juga meminta kepada orangtua santri supaya bisa terus mendukung dan mengarahkan anak-anaknya, agar tak kecolongan terjerumus hal yang negatif.

PARA Santri

Sementara itu, Ketua Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, DPP LDII, Muhammad Ied menyatakan, LDII fokus mendorong terciptanya Tri Sukses generasi penerus. Agar di kalangan LDII lahir generasi yang memiliki kepahaman agama yang kuat, memiliki akhlak mulia, dan mandiri. “Setiap kabupaten atau kota memiliki ciri khasnya masing-masing, karena setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan,” ujar Ied.

Menurut Ied, dengan keistimewaan anak-anak itu, ada beberapa wilayah yang mendorong terbentuknya halaqoh tahfidz, namun ada beberapa daerah yang fokus terhadap pembentukan akhlak yang mulia, dan kemandirian. “Membangun halaqoh tahfidz membutuhkan biaya yang lumayan besar, yang diperuntukkan bagi gizi sang anak dan fasilitas pendukung, termasuk gedung yang representatif dan tenang agar, anak-anak dan remaja bisa menghafal dengan baik,” ujar Ied.

Ied memastikan, halaqoh tahfidz nantinya akan terus berkembang seperti di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan beberapa wilayah lainnya. “Kami berharap dengan adanya halaqoh tahfidz, kian banyak generasi penerus yang memiliki akhlak mulia, akhlak seoraang penghafal Alquran. Seandainya mereka menjadi pemimpin, tentu menjadi pemimpin yang baik, adil, dan bijaksana. Sementara bila menjadi rakyat, menjadi rakyat yang menjunjung tinggi keteraturan sosial, dan membangun peradaban yang tinggi,” papar Ied.

Halaqoh tahfidz, bagi LDII adalah jalan untuk mewujudkan masyarakat yang profesional religius. Yang dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bisa rukun, kompak, dan bekerja sama yang baik. Sementara secara individu mampu menjadi insan yang jujur, amanah, dan pekerja keras dan berprilaku hemat jauh dari sifat konsumerisme. (LC/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *