Nasional

Kiat LDII Melahirkan Pemimpin Masa Depan

M Bashori. Foto Dokumentasi LDII Balikpapan.

NASIONAL – Sangat mudah membangun jembatan, jalan raya, pabrik, bahkan pesawat. Tapi bangsa ini kesulitan membangun karakter generasi penerus bangsa. Untuk membangun karakter generasi penerus, LDII fokus pada Tri Sukses Generasi Penerus.

Tri Sukses Generasi Penerus menekankan kepada setiap anak-anak warga LDII mulai dari usia dini hingga dewasa memiliki: akhlakul karimah, kepahaman agama yang kuat, dan mandiri. Ketiganya harus sejalan agar mewujudkan harapan generasi mendatang yang lebih baik. Serta dilatarbelakangi kewajiban melestarikan ilmu sehingga ada kelanjutan dan tidak sampai lost generation.

“Orang tua pun akan bangga dengan mempunyai anak yang sholih dan sholihah serta mandiri. Anak adalah tambang emas bagi orang tua” ujar Bashori salah satu penggagas Penggerak Pembina Generus (PPG), yang menjadi pembicara pada Focus Group Discussion, Sabtu (19/4) lalu.

Untuk mewujudkan Tri Sukses, LDII membuat program PPG yang melibatkan ulama, guru, orangtua, dan pengurus. Program dalam PPG berupaya mewujudkan generasi yang unggul, berkarakter, tak terpengaruh dengan budaya-budaya negatif dari efek globalisasi. PPG memiliki tugas membuat kurikulum untuk mewujudkan Tri Sukses Generasi Penerus.

Bashori menjelaskan generasi yang berakhlakul karimah, adalah generasi yang memiliki akhlak yang baik, “Tidak hanya kepada teman, namun juga kepada orang tua dan guru ataupun orang yang dituakan. Memiliki akhlak yang baik, akan mudah diterima oleh masyarakat,” ujar Bashori.

Yang kedua, generasi yang berilmu, tidak hanya generasi yang menguasai ilmu-ilmu dalam masyarakat namun juga mengaplikasikan ilmu yang ada dalam Alquran dan Alhadits. Generasi masa kini membutuhkan agama sebagai pegangan dan penyeimbang hidup agar moral dan perilaku terjaga, serta sadar akan kebutuhan untuk beribadah. Bukan menjadikan ibadah itu sebagai beban. Sehingga, ketika generasi muda mengalami masalah dapat diselesaikan dengan pikiran logis dan ‘kepala dingin’ bukan dengan kekerasan.

Kemudian uraian Tri Sukses yang ketiga adalah kemandirian. Dimana sejak kecil, pra remaja dan remaja sudah harus dibina melakukan segala sesuatunya secara mandiri. Dengan demikian, diharapkan pengetahuannya berkembang, psikomotorik dan afektifnya berjalan. Di masa depan, generasi muda tidak ragu lagi dan bisa sukses hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang lain. Tentunya, kemandirian ini didukung dengan kegigihan dan kesabaran dari generasi itu sendiri sebab, mencapai suatu keberhasilan tidak serta merta langsung didapat.

“Penyusun kurikulum pendidikan dalam program PPG ini, mengikutsertakan pakar-pakar pendidik, pakar psikolog dan juga guru atau ulama-ulama pondok, serta pakar-pakar organisasi agar kurikulum ini bersinergi tidak hanya mengacu pada satu sisi. Semua bersinergi memenuhi kaidah-kaidah kurikulum yang ideal untuk pendidikan bangsa. Targetnya, menghasilkan generasi profesional religius berkarakter dalam rangka membangun peradaban bangsa”, kata Bashori. (Noni/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *