JAKARTA – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Timur, Prof. H. Krishna Purnawan Candra, menyambut baik dan mendukung penuh hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III LDII 2025 di Jakarta.
Menurutnya, arahan yang disampaikan Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, sangat strategis dan relevan dengan kondisi Kalimantan Timur yang kini menjadi tuan rumah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal tersebut ia sampaikan usai mengikuti Rakornas III yang digelar di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Jakarta, pada Jumat (22/8).
Acara yang dihadiri jajaran pengurus harian DPP dan seluruh DPW LDII se-Indonesia itu bertujuan menyinkronkan program kerja hingga ke tingkat paling bawah guna mendukung percepatan Asta Cita pemerintah.
“Arahan dari Ketua Umum DPP LDII sangat tepat waktu dan visioner. Tiga fokus utama, yakni kebangsaan, peningkatan kualitas SDM, dan kesehatan, adalah pilar-pilar yang krusial, terutama bagi kami di Kalimantan Timur yang sedang berada di tengah-tengah pembangunan IKN,” ujar Prof. Candra.
Prof. Candra, yang juga merupakan Guru Besar di Universitas Mulawarman, menegaskan bahwa DPW LDII Kaltim siap menerjemahkan tiga fokus tersebut ke dalam program kerja nyata yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.



Kebangsaan, SDM, dan Kesehatan Jadi Prioritas di Gerbang IKN
Lebih lanjut, Prof. Candra menguraikan relevansi tiga program prioritas tersebut dengan konteks Kalimantan Timur.
Pertama, dalam bidang kebangsaan, IKN akan menjadikan Kaltim sebagai miniatur Indonesia. Kehadiran masyarakat dari berbagai suku, agama, dan latar belakang menuntut penguatan nilai-nilai toleransi, moderasi beragama, dan wawasan kebangsaan.
“LDII Kaltim akan terus mengintensifkan program seperti Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) dan Silaturahim Kebangsaan hingga ke tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) di kelurahan. Kami berkomitmen menjaga Kaltim sebagai daerah yang kondusif, rukun, dan kompak di tengah keberagaman yang semakin kaya,” tegasnya.
Kedua, mengenai peningkatan kualitas SDM, Prof. Candra melihat ini sebagai tantangan sekaligus peluang besar. Pembangunan IKN membutuhkan tenaga kerja yang unggul dan berdaya saing. LDII Kaltim, melalui pondok pesantren, sekolah, dan majelis-majelis taklim, akan berupaya mencetak generasi profesional religius yang siap berkontribusi.
“Kami tidak ingin warga lokal hanya menjadi penonton. Sesuai arahan Rakornas, kami akan mendorong program-program peningkatan keterampilan dan pendidikan karakter agar SDM Kaltim mampu mengisi peluang-peluang strategis di IKN,” tambahnya.
Ketiga, di bidang kesehatan, isu-isu seperti penanganan stunting dan peningkatan kesadaran hidup sehat menjadi sangat penting seiring dengan potensi pertambahan penduduk.
Belajar dari keberhasilan LDII dalam membantu program vaksinasi COVID-19, Prof. Candra menyatakan LDII Kaltim siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menyukseskan program-program kesehatan.
Tindak Lanjut Cepat di Daerah
Menanggapi arahan Ketua Umum DPP LDII tentang pentingnya sinkronisasi program hingga level terbawah, Prof. Candra memastikan bahwa DPW LDII Kaltim akan segera menindaklanjutinya.
“Sesuai amanat Rakornas, kami akan segera menggelar rapat koordinasi di tingkat wilayah untuk menyusun langkah-langkah konkret. Program kerja yang dirumuskan di tingkat pusat harus benar-benar ‘membumi’ dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di tingkat kecamatan dan kelurahan,” pungkasnya.
Dengan semangat hasil Rakornas III, LDII Kalimantan Timur optimistis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa, khususnya dalam menyukseskan agenda pembangunan nasional di Ibu Kota Nusantara dan mendukung percepatan Asta Cita pemerintah.
(SA/LINES)