Ketua Umum DPP LDII Tegaskan Pentingnya Akhlak ASN di Tengah Skandal Judi Online
Jakarta – Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya akhlak dalam perekrutan dan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Pernyataan ini disampaikan di Jakarta, Rabu (6/11).
Chriswanto mengatakan, akhlak mulia adalah fondasi utama bagi ASN untuk melayani masyarakat dengan jujur dan profesional, terutama di tengah isu yang menimpa pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang terlibat dalam praktik perlindungan judi online.
Skandal ini melibatkan Denden Imadudin Soleh, Ketua Tim Penyidikan dan Ahli UU ITE Ditjen Aplikasi dan Informatika, beserta sepuluh pegawai Komdigi lainnya, yang diduga memelihara lebih dari 1.000 situs judi online agar tidak diblokir.
Dari aktivitas tersebut, mereka dikabarkan memperoleh keuntungan hingga Rp 8,5 miliar per bulan. “Mereka tahu judi online merusak ekonomi dan moral, tapi yang penting mereka untung,” ujar KH Chriswanto dengan penuh keprihatinan.
KH Chriswanto juga mengingatkan bahaya besar yang ditimbulkan judi online terhadap generasi muda, yang dapat menimbulkan dampak sosial jangka panjang.
“Judi online merusak karakter dan cita-cita remaja. Mereka bisa terjebak dalam permasalahan keuangan, yang berdampak pada keluarga dan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa masalah keuangan akibat kecanduan judi sering memicu konflik dalam keluarga, kekerasan rumah tangga, dan bahkan kasus bunuh diri.
Di tengah kasus ini, Chriswanto mengingatkan pentingnya prinsip akhlak dalam rekrutmen dan pembinaan ASN.
“ASN yang berakhlak baik akan mengutamakan kejujuran, keadilan, dan transparansi. Dengan akhlak mulia, mereka tidak mudah tergoda untuk berbuat curang hanya demi keuntungan pribadi,” jelasnya.
Chriswanto yakin, ASN dengan akhlak mulia dapat mengabdi dengan empati dan keadilan sehingga masyarakat merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik.
Dengan memiliki akhlak yang mulia, ASN diharapkan menjadi pribadi yang disiplin, berkomitmen pada pekerjaannya,sekaligus memiliki tanggung jawab yang tinggi.
“Profesionalisme ASN tidak hanya diukur dari kecakapan teknis, tetapi juga dari sikap dan karakter yang baik,” pungkas KH Chriswanto.
(*/LINES)