KH Chriswanto Santoso Ajak Umat Islam Tingkatkan Kurban: Wujud Ketakwaan dan Penggerak Ekonomi Umat

JAKARTA –  Menjelang Idul Adha 1446 H, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, mengajak seluruh umat Islam, khususnya warga LDII, untuk meningkatkan semangat berkurban. Ia menekankan bahwa ibadah kurban tidak hanya berdimensi spiritual, namun juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang sangat besar.

“Kurban merupakan wujud ketakwaan kepada Allah SWT, mengikuti jejak keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Di saat yang sama, kurban adalah instrumen penting dalam membangun kekuatan sosial dan kepedulian terhadap sesama,” ujar KH Chriswanto.

Ia menegaskan, kurban tidak hanya bernilai ibadah individual, tetapi juga menjadi media untuk meningkatkan kesalehan sosial di tengah masyarakat.

“Kurban menjadi ladang pahala yang besar dan sarana berbagi. Yang memberi mendapat pahala, dan yang menerima merasakan kebahagiaan. Ini membentuk kekuatan sosial yang luar biasa,” tegasnya.

Kurban: Penggerak Ekonomi dan Pencegah Stunting

KH Chriswanto juga menyoroti peran strategis kurban dalam mendorong perputaran ekonomi masyarakat, khususnya sektor peternakan dan perdagangan.

“Dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, ibadah kurban mampu menghidupkan mata rantai ekonomi — dari peternak, pedagang, distributor, hingga jasa penyembelihan. Ini adalah bentuk kontribusi nyata umat Islam terhadap ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga menyebut bahwa pembagian daging kurban turut meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang kekurangan protein hewani. Hal ini, menurutnya, selaras dengan program pemerintah dalam pencegahan stunting.

“Kurban memiliki nilai manfaat gizi yang besar. Daging yang dibagikan ke masyarakat membantu pemenuhan kebutuhan protein, terutama bagi anak-anak. Ini bisa mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting,” tambah alumnus ITS Surabaya dan Newcastle University ini.

LDII dan Tradisi Menabung untuk Kurban

KH Chriswanto memaparkan bahwa warga LDII memiliki tradisi unik dalam menyiapkan kurban, yakni melalui program tabungan kurban sejak awal tahun. Mekanisme ini dilakukan melalui majelis-majelis taklim di berbagai daerah.

“Setiap pengajian, panitia kurban membuka tabungan bagi warga. Nominalnya boleh kecil, tapi karena dilakukan rutin dan istiqomah, hasilnya bisa besar. Warga bisa membeli hewan kurban sendiri atau secara patungan,” jelasnya.

Tahun ini, DPP LDII mengusung tema “Ikhlas Berkurban, Ikhlas Berbagi” sebagai penguat semangat ibadah sosial yang ikhlas dan penuh keberkahan.

KH Chriswanto optimistis, dengan semangat gotong royong dan ketakwaan, umat Islam — khususnya warga LDII — dapat terus meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan bangsa, baik secara spiritual, sosial, maupun ekonomi.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya, mengutip hadits Rasulullah SAW.

Jumlah Kurban Warga LDII Terus Meningkat

Komitmen warga LDII dalam ibadah kurban terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data internal DPP LDII:

  1. Tahun 2021: 39.301 ekor
  2. Tahun 2022: 42.646 ekor
  3. Tahun 2023: 47.341 ekor
  4. Tahun 2024: 50.460 ekor

“Kami berharap pada Idul Adha 2025 ini, jumlahnya bisa meningkat 10 hingga 20 persen dari tahun sebelumnya,” pungkas KH Chriswanto.

(*/LINES)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *