SAMARINDA – Tim Rukyatul Hilal Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Kalimantan Timur turut berpartisipasi dalam pelaksanaan rukyatul hilal penentuan awal Ramadan 1446 H yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (28/02) di Rooftop Hotel Five Premiere, Samarinda.
Meskipun cuaca cerah, namun awan tebal menjadi kendala utama dalam pengamatan hilal sore itu. Koordinator tim Rukyatul Hilal DPW LDII Kaltim, Achmad Asdori, menjelaskan bahwa hilal tidak dapat terlihat karena posisinya tertutup awan.
“Sore ini hilal tidak dapat terlihat karena cuaca cerah tapi sangat berawan sehingga posisi hilal tertutup awan,” ujar Asdori saat ditemui di lokasi pemantauan.
Kegiatan rukyatul hilal ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Pengadilan Agama Provinsi Kalimantan Timur, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Samarinda, berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam, serta pelajar dan mahasiswa Islam di Samarinda.



Kepala BMKG Samarinda, Riza Ariyanoor, membenarkan bahwa awan menjadi penghalang utama dalam pengamatan hilal. Ia menjelaskan bahwa tim BMKG telah melakukan pengamatan selama 19 menit, terhitung mulai pukul 18.27 WITA. “Selama 19 menit waktu pengamatan tersebut, hilal tetap tidak terlihat karena tertutup awan,” ungkap Riza.
Anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi Kalimantan Timur, Sarwani, mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil Sidang Isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama RI. Ia menyadari bahwa wilayah Kalimantan Timur memiliki tantangan tersendiri dalam pemantauan hilal secara langsung.
“Untuk hasil pengamatan, memang daerah kita ini sulit untuk bisa memantau hilal secara langsung, jadi kita lebih banyak mengandalkan hitungan hisab. Adapun hasil akhirnya tetap kita kembalikan ke sidang isbat,” jelas Sarwani.
Hasil rukyatul hilal yang dilakukan di Samarinda ini akan menjadi salah satu data informasi bagi Kementerian Agama RI dalam menetapkan awal Ramadan 1446 H melalui Sidang Isbat. Pengumuman resmi mengenai awal Ramadan akan disampaikan oleh Kemenag setelah sidang isbat selesai dilaksanakan. (Nadya/LINES)