LDII Kaltim Dukung Pemerintah Melarang Mudik
JAKARTA – Larangan mudik oleh Pemerintah RI banyak dikeluhkan berbagai pihak. Namun LDII memandang larangan mudik untuk kemaslahatan bersama dalam rangka mencegah penyebaran wabah Covid-19. Dukungan ini disampaikan Ketua Umum LDII Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc. kepada awak media dalam perhelatan Media Gathering di Jakarta, (5/5) yang lalu.
“Silaturahim Idul Fitri, mungkin dilakukan sebagian masyarakat hanya dengan telepon dan video call, ini merupakan bagian dari pengorbanan untuk mencegah wabah sekaligus membantu pemerintah,” ujarnya.
“Di saat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, saya meminta warga LDII untuk tidak mudik dahulu. Sesuai dengan kaidah fiqih, meninggalkan mudharat lebih utama dari pada mengambil manfaat. Kita mudik untuk silaturrahim memang ada manfaat. Namun, ada potensi mudharat yang besar dengan perkembangan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Chriswanto Santoso meyakini bahwa langkah pemerintah dalam membatasi pergerakan warga melalui larangan mudik telah dikaji sangat dalam dan ia pun punya keyakinan yang sama kuat bahwa masyarakat dapat memaklumi kebijakan ini untuk kebaikan bersama.
“Kita melihat ada alasan logis kenapa dilarang mudik. Kita melihat pandemi Covid-19 di India luar biasa. Saya juga ada rasa ketakutan jika tidak terkendali. Masalahnya kapan ekonomi bangsa Indonesia bangkit dan imbasnya pun hutang semakin bertambah,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Ketua DPW LDII Kaltim Prof. Dr. Ir. Krishna Purnawan Candra mengimbau warga LDII maupun masyarakat umum tidak mudik lebaran tahun ini mengingat pencegahan wabah Covid-19.
Ia pun merujuk pada Surat Edaran Gubernur Kaltim H. Isran Noor Nomor: 550/2341/2021/Dishub yang melarang keluar masuknya warga baik antar wilayah ke dalam dan ke luar kaltim atau bahkan antar kabupaten dan kota.
“Belajar dari kejadian di India yang mengalami tsunami kedua Covid-19, rasanya tidak salah jika kita semua berikhtiar memilih menjauhi sesuatu yg mudhorotnya lebih besar daripada manfaatmya sebagaimana disampaikan Ketum DPP LDII Ir H Chriswanto Santoso,” tuturnya.
Ketua DPW Kaltim mengimbau semua pihak turut serta bekerjasama agar kondisi Kaltim yang beberapa waktu ini sudah sedikit longgar tidak disalahgunakan sehingga mengabaikan protokol kesehatan 5 M.
Sementara itu, pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini LDII sebagai ormas Islam turut melaksanakan sholat tarawih dan Idul Fitri dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti dalam surat edaran Menteri Agama RI Nomor 3 tahun 2021.
“Warga LDII dipersilakan memanfaatkan teknologi dalam bersilaturahmi seperti melalui medsos atau aplikasi Zoom sesama rekan, kerabat, keluarga dan handai taulan. Penggunaan video call sudah cukup mewakili itikad baik kita bersilaturahim,” ungkapnya.
“Intinya kita meraih kemenangan idul fitri dengan kondisi sehat wal afiat, jangan sampai hnaya karena memaksalan silaturahim ke keluarga malah terpapar Covid-19. Juga bersalaman sebaiknya mengijuti anjuran pemerintah, cukup menyilangkan tangan di dada,” tuturnya.
Tak lupa, ia mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dan meraih 5 sukses Ramadhan. “Menyambut Idul Fitri 1442 H, segenap pengurus harian DPW LDII Kaltim mohon maaf lahir dan batin. Taqobbalallahu Minna wa Minkum,” pungkas Prof. Candra. (SA/LINES)