PPU

MUI PPU Kaltim Kunjungan Kerja MUI HST Barabai dan Tanah Laut serta Silaturahmi dengan LDII Tanah Laut Kalsel

PPU – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi dengan MUI Kabupaten Hulu Sungai Tengah Barabai Kalimantan Selatan, MUI Kabupaten Tanah Laut, dan DPD LDI Kabupaten Tanah Laut Pelaihari Kalimantan Selatan, selama 2 hari Sabtu (7/11) dan Minggu (8/11).

Ketua MUI Kab. Hulu Sungai Tengah KH. Wajihudin Saleh bersama seluruh pengurus menerima secara resmi kunjungan kerja MUI Kab. PPU. Ketua MUI Kab. PPU H. Juhdi Fanani yang juga ketua rombongan secara khusus mengucapkan terima kasih atas sambutan istimewa dan penuh rasa kekeluargaan.

H. Juhdi Fanani mengatakan kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk belajar bagaimana mengelola organisasi besar seperti MUI di daerah. Menurutnya Kab. Hulu Sungai Tengah memiliki area yang luas serta penduduknya agamis. Menurut H. Juhdi, hal itu tentunya tak lepas dari peran MUI di tengah masyakat.

Selain itu, MUI juga berperan di bidang ekonomi di Kab. HST. Bahkan tahun ini tercatat Baznas tercatat 5 Miliar lebih. Menurutnya, di bidang perekonomian bisa dikatakan optimal. Apalagi jika banyak bidang dikembangkan. Oleh karena itu, MUI Kab. PPU belajar dari pengalaman peran MUI HST sehingga MUI PPU berharap keberadaannya di tengah masyarakat bisa lebih dirasakan.

Perwakilan MUI Kab. PPU Nuzuludin Susanto mengatakan anggota MUI yang mengikuti kunjungan ini terdiri atas delapan orang, yakni H. Juhdi Fanani, HM. Husaini, M. Saidi, Rakhmadi, Fahrurrazi, H. Nuzuludin Susanto, S.Pd, Aji Lukman Panji serta H. Herlambang. Nuzuluddin Susanto merupakan Ketua DPD LDII Kabupaten Penajam Paser Utara.

Usai kunjungan ke Barabai, MUI Kab. PPU menuju Kabupaten Tanah Laut untuk melakukan  kunjungan kerja dengan MUI Kab. Tanah Laut dan silaturahmi dengan DPD LDII Kab. Tanah Laut. Menurut Nuzuluddin Susanto, kunjungan ini juga dalam rangka belajar bagaimana mengelola organisasi kemasyarakatan.

DPD LDII Kabupaten Tanahlaut (Tala) merupakan organisasi masyaralat Islam yang berada di bawah kepengurusan LDII tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Tala. LDII Tala berkantor di Jalan Mufakat RT 10 RW IV Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Tala, membawahi Pimpinan Cabang (PC) di empat kecamatan dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di 14 kelurahan/desa.

MUI Kab. PPU silaturahmi dengan MUI Hulu Sungai Tengah Barabai Kalimantan Selatan, Sabtu (7/11). Foto: Istimewa
MUI Kab. PPU silaturahmi dengan MUI Hulu Sungai Tengah Barabai Kalimantan Selatan, Sabtu (7/11). Foto: Istimewa
MUI Kb. PPU silaturahmi dengan MUI Kab. Tanah Laut, Minggu (8/11). Foto: Istimewa
MUI Kb. PPU silaturahmi dengan MUI Kab. Tanah Laut, Minggu (8/11). Foto: Istimewa
MUI Kab. PPU silaturahmi dengan DPD LDII Kab. Tanah Laut, Minggu (8/11). Foto: Istimewa
MUI Kab. PPU silaturahmi dengan DPD LDII Kab. Tanah Laut, Minggu (8/11). Foto: Istimewa

Ketua DPD LDII Tanah Laut saat ini adalah Anton Kuswoyo SSi MT dan Sekretarisnya Wismaya Prima Setya SE. Anton saat ini juga menjabat anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanah Laut dan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tanalaut.

Di tingkat kabupaten, DPD LDII Tanahlaut mengelola Masjid Sabilar Rosyad yang letaknya di dekat kantor sekretariat, bersebelahan dengan Kompi Senapan C 623 Pelaihari. Masjid tersebut selama ini menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi warga LDII di kelurahan Angsau, baik kegiatan pengajian anak-anak, remaja, muda-mudi, dewasa, hingga lansia.

Kegiatan pengajian juga dilaksanakan di masing-masing PAC, minimal dua kali dalam seminggu. Materinya adalah tafsir Alquran dan hadits serta nasihat agama.

Sejak terjadinya wabah Covid-19 seluruh kegiatan majelis taklim dan pengajian yang selama ini rutin diselenggarakan oleh warga LDII Kabupaten Tanahlaut, tidak lagi diselenggarakan seperti biasanya.

Langkah awal yang diambilnya yakni mengondisikan anggotanya mematuhi imbauan pemerintah daerah. Terutama mengenai imbauan tinggal di rumah saja (stay at home).

Menjaga kebersihan, selalu cuci tangan hingga bersih, menghindari kerumunan, menjaga membersihkan masjid, musala. Termasuk menyediakan tempat cuci tangan dan lainnya. Berbagai upaya pun dilakukan Anton. Misalnya, menyampaikan imbauan berupa video yang disebarlauaskan melalui Whatsapp Group (WAG) seluruh warga LDII. (SA/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *