Gathering Usia Mandiri Bontang, Jalin Silaturahim Sesama Generus LDII
BONTANG – Usia mandiri atau yang disingkat dengan Usman adalah sebutan untuk para Generus LDII yang lulus sekolah menengah atas atau sederajat hingga belum menikah, yang berusia sekitar 17 tahun keatas.
Pada hari Minggu (8/3) para Generus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) mengadakan kegiatan pertemuan para usia mandiri Bontang.
Kegiatan ini mengangkat tema “Gathering Usman Bontang”. Sesuai dengan tema tersebut, tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk menjadi wadah bertemunya seluruh Generus Usman Bontang bahkan saling akrab dengan sesama, juga bertujuan agar remaja LDII Bontang tidak terpengaruh atau ikut terlibat dengan kasus aborsi, anak remaja yang sudah tidak perawan akibat pergaulan bebas ataupun terlibat kasus narkoba.
Bertempat di pondok harmoni, Gunung Telihan, Gathering Usman Bontang diawali dengan pembukaan oleh ketua remaja LDII Bontang, Ahmad Arifin. Dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Suliyono selaku Wakil Ketua DPD LDII Kota Bontang, yang kerap disapa dengan sebutan Pak Cik.
“Hari ini adalah program Gathering Usman yang pertama, setelah sekian lama tidak diadakan kegiatan untuk para Generus Usman. Dan rencananya program ini akan terus berlanjut dan rutin diadakan” ujar Pak Cik. “Kalau kalian ingin memiliki pasangan yang baik, kalian juga harus mempersiapkan diri menjadi baik terlebih dahulu, seperti yang ada di Al-Qur’an, mengatakan bahwa, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan sebaliknya” terangnya.
Setelah sambutan, diteruskan dengan Sharing Session yang dimoderatori oleh Ahmad Restu selaku Bagian Kepemudaan dan Kepanduan LDII Kota Bontang. “Definisi mandiri yang paling sederhana bukanlah jika dia bekerja dengan gaji yang banyak, bukan juga jika dia usaha dengan omzet satu milyar. Tetapi, definisi mandiri yang paling sederhana adalah ketika kita bisa mengurusi diri kita sendiri” ujar Restu mengawali sharing session.
Sharing session diisi dengan sharing dengan para peserta mengenai uneg-uneg maupun pengalaman pribadi peserta saat berada di daerah lain, dan diakhiri dengan seluruh peserta menuliskan uneg-uneg dan saran untuk kegiatan selanjutnya di kertas yang telah disediakan.
Sebagai penutup acara, H. Muhari selaku Dewan Penasehat (Wanhat) LDII Bontang menyampaikan nasehat agama dan doa penutup. “Kegiatan ini baik, perlu dikembangkan asal sesuai dengan mekanisme/ tata cara yang sesuai syariat Islam dan berdasarkan Qur’an Hadist. Karena, jika seperti itu, kegiatan ini bisa bernilai ibadah, bisa mendapatkan pahala sehingga bermanfaat dan tidak sia-sia” ujar H. Muhari.
Gathering Usman Bontang diakhiri dengan foto bersama kemudian makan bersama dengan disajikan seperti liwetan dan dilanjutkan Sholat Dzuhur berjamaah. (nfa/lines)