KIM DPP LDII Susun Program Kerja 2023 Bahas Program Baru Human Interest
BOGOR – Departemen Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) DPP LDII dan Pokja LINES menggelar Musyawarah Kerja di Cipanas Bogor Jawa Barat, Sabtu (3/12). Musyawarah membahas evaluasi program kerja tahun 2022 sekaligus menyusun program kerja 2023.
Ketua DPP LDII Koordinator Bidang KIM Rully Kuswahyudi mengatakan bahwa perkembangan LDII perlu didukung Bidang KIM. “Di tahun 2023 nanti akan ada program baru yang ditampilkan. Akan ada perbaikan dari kinerja sebelumnya. Karena dunia kreatif sendiri juga semakin berkembang dan didominasi anak muda, karena itu peran generasi muda sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Bidang Digital Creative menjadi pasar bagi generasi millennial berusia 20-40 tahun. Menurut Rully, produk Digital Creative menjadi tempat yang pas bagi para anak muda memproduksi konten, terutama konten positif lewat media sosial.
“Selera, kinerja, dan kecepatan dimiliki para anak muda itu. Tidak hanya di DPP LDII namun juga di berbagai daerah. Ini patut disyukuri dan terus dikembangkan,” kata Rully.
Rully mengakui kendala utama adalah sumber daya manusia (SDM) yang mau berkontribusi langsung di LDII. “Kami mengajak anak-anak muda di seluruh penjuru daerah yang mau beramal saleh terjun langsung dan memberdayakan kreativitasnya. Meski belum memiliki banyak pengalaman atau tidak punya sama sekali, kita sama belajar,” katanya.
Di tahun 2023, dirinya berharap semua kru LINES menggelar pelatihan jurnalistik, workshop, dan roadshow untuk meningkatkan sekaligus pemerataan kualitas SDM LINES.
LINES yang dibentuk sejak 2013, telah menjadi afiliator konten positif di LDII sampai saat ini. Dalam satu dekade tim humas LDII itu, Rully berharap LINES harus terus berkembang.
“Tidak boleh cepat berpuas diri. Pada 2023 nanti, kita akan kembangkan program human interest. Netizen lebih tertarik dengan program tersebut, tentunya kita perlu pelatihan bersama agar para kru mampu mempublikasikan human interest tersebut,” tuturnya.
Terkait topik human interest, Kepala Departemen KIM DPP LDII Ludhy Cahyana berharap ke depan penulisan berita disampaikan dalam format Feature. Feature dinilai menarik perhatian penonton berita video atau pembaca berita tulis dan foto.
“Menampilkan video Feature seperti misalnya hal unik, inspiratif, atau investigasi, peristiwa,” kata Ludhy.
Dalam format video Feature untuk membedakan, ia mencontohkan profil sosok inspiratif, drama peristiwa mengenai suatu komunitas, dan liputan peristiwa.
“Feature yang sastra menggabungkan kalimat yang menggambarkan suasana peristiwa, latar musik, pengambilan angle kamera dan sebagainya juga menentukan. Semua unsur itulah yang membangun suasana penonton,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi KIM dan LINES yang menjadi pengelola media massa di jaringan berita LDII telah berjalan baik dan ‘menyegarkan’. Salah satu produknya, LDII TV mampu berevolusi dalam segi pembuatan video.
“Kini, visual dan kata dalam tayangan tersebut telah diramu dengan tepat,” katanya. Menurut Ludhy, kinerja LINES patut diapresiasi dan terus dikembangkan.
Sementara itu, Koordinator Biro KIM DPW LDII Kaltim Subur Anugerah menyambut positif program baru KIM DPP perihal berita Human Interest dengan format Feature.
“Betul, format Feature saat ini lebih banyak dibaca oleh pembaca berita dan memiliki umur yang lebih panjang. Dari mengelola website dan melihat data Google Analytics, tulisan dengan format Feature paling banyak diakses,” tuturnya.
Hal ini, menurutnya, lantaran tulisan Feature tidak lekang oleh waktu dan memiliki relevansi dengan kondisi dan situasi atau isu terkini.
“Hanya saja, syaratnya, sebelum menjadi penulis Feature harus suka membaca tulisan atau artikel yang panjang, seperti majalah. Kemudian diikuti dengan belajar menulis lewat sosial media seperti Facebook atau Blog,” tuturnya.
Menurutnya, dengan menulis Feature di Facebook akan otomatis terdorong semangat untuk menulis lebih dalam lagi ketika melihat Matrics.
“Yup, di Facebook itu ada Matrics untuk melihat impresi, jangkauan, dan jumlah klik. Walaupun tulisan Feature kita mendapat like sedikit, tapi lewat Matrics kita akan tahu berapa impresi dan Engagement tulisan kita. Syukur-syukur bisa kita gabungkan dengan Copywriting,” pungkasnya.
ldii kaltim adalah salah satu yang aktif dalam bermedia dan bermedsos. lanjutkan!
ajkk