Nasional

Peringati Hari Lahir Pancasila, LDII: Pancasila Bawa Pesan Islam Inklusif

JAKARTA – Peringatan hari lahir Pancasila tahun 2021 setiap tanggal 1 Juni merupakan amanat Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa memperingatinya dengan menggelar upacara bendera secara virtual, dan masyarakat bersama mengibarkan bendera.

“Hari lahir Pancasila menjadi momen untuk mengenang jasa para pendiri bangsa. Atas jasa mereka, bangsa Indonesia bisa menjalankan hak asasi yang esensial yakni memeluk agama atau keyakinan dan menjalankan ibadah,” ujar Ketua Umum LDII Chriswanto Santoso.

Menurutnya, Pancasila yang inklusif sejalan dengan nilai-nilai Islam. Inklusivitas Pancasila itu, lanjutnya, membuat semua agama di Indonesia nyaman dan tenteram beribadah, bahkan umat Islam yang mayoritas pun turut melindungi keberagaman agama di Indonesia.

“Pancasila dan Islam itu beriringan, bahkan nilai-nilai Islam terdapat dari sila pertama hingga kelima,” ujar KH Chriswanto Santoso. Ia mengatakan, meskipun terjadi perdebatan sengit mengenai Piagam Jakarta dan terjadi kompromi dengan mengubahnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, hal tersebut justru membuka ruang Islam yang inklusif.

KH Chriswanto Santoso menyitir Bung Karno, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan wujud memeluk agama yang dilandasi gotong royong, “Di dalam gotong-royong terdapat sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, semangat membantu, tanpa meninggalkan jati diri sebagai umat Islam atau pemeluk agama tertentu,” imbuhnya.

Bendera Merah Putih berkibar satu tiang penuh di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2021. Foto: Mz.Dh@ LINES
Bendera Merah Putih berkibar satu tiang penuh di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2021. Foto: Mz.Dh@ LINES

Ia mendorong umat Islam yang inklusif, “Atas dasar prinsip Pancasila yang menjadi asas organisasi kami, dan Islam yang rahmatal lil alamin, kami mendorong warga LDII dan umat Islam umumnya untuk toleran, terbuka, saling menghargai dan menghormati tanpa meninggalkan keyakinannya,” tuturnya.

Menurut Chriswanto Santoso, Pancasila sebagai ideologi yang inklusif menekankan penghormatan terhadap keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, “Dalam kondisi bangsa yang hidup di negeri yang bukan negara berdasarkan agama ataupun sekuler, justru kehidupan beragama menjadi indah. Penuh toleransi, yang memungkinkan semua umat beragama berkontribusi dalam pembangunan,” imbuhnya.

Radikalisme pada akhirnya tidak mendapat ruang di Indonesia, begitu pengingat dari KH Chriswanto Santoso, “Menganggap paling benar sendiri, hanya menciptakan golongan atau kelompok yang radikal. Hal ini tak sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila,” imbuhnya. Untuk itu, ia mengingatkan para tokoh agama atau sekelompok orang untuk tidak memaksakan agama atau keyakinan, karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Ia mengingatkan, sebagai negara demokrasi yang mayoritas penduduknya umat Islam, Indonesia menjadi teladan bagi negara-negara lain, “Di Indonesia, mayoritas melindungi minoritas. Pancasila yang menjadi dasar negara, memastikan agar tidak terjadi penindasan terhadap minoritas,” pungkasnya.

KH Chriswanto mengatakan, pesan-pesan Islam yang inklusif diwakili bahkan digemakan dengan kuat oleh Pancasila. Kelahiran Pancasila menurutnya, juga merupakan cermin kebesaran hati para tokoh-tokoh Islam saat itu, “Meskipun umat Islam berjuang memerdekakan Indonesia, tokoh-tokoh agama yang lain tak kalah besar jasanya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Dan Pancasila jadi cermin yang elok kebesaran jiwa para pendiri bangsa itu,” imbuhnya.

Senada dengan Chriswanto Santoso, Ketua DPW LDII Kalimantan Timur Prof. Khrisna Purnawan Candra mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi.

Dengan memperingatinya setiap tanggal 1 Juni setiap tahun, diharapkan mereka menjaga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (SA/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *